Senin, 06 Juli 2009

Realita yang sebenarnya,…" Termbehek-Mbehek, Naskah Asli Lho !!"!




Begitulah kenyataan hidup.. Kata orang ; hidup ini tak adil…Lalu, dimana keadilan itu sebenarnya..?

Penelusuran kasus kali ini, adalah mengenai seseorang yang jelek dan pembual,,cukup disebut ‘W’..atau dengan nama samaran melata wito…

Sebagai seorang lelaki perjaka ting-ting berumur 27 tahun, melata wito memiliki kehidupan yang tidak seperti kebanyakan laki-laki..Duduk manis seorang diri di depan televisi, menyaksikan berbagai tayangan infotaiment gosip dan berita panas selebritis Indonesia..Kadang kala, dia berkata ; ‘sungguh dunia tak adil’, ‘biarkanlah mereka, aku punya dunia sendiri’, ‘ahhkk,aku lebih ganteng dari dia’. Atau, menulis diary mengenai perasaan dan keinginan hati..
Tak ada aktivitas berarti dari seorang melata wito. Sampai satu saat, dia menyaksikan acara liputan selebritis segar Indonesia disebuah tv swasta nasional, dan merubah hidupnya berputar-putar seperti roda sapi.
Berikut adalah naskah singkat dari tim termbehek-mbehek, yang membantu melata wito merubah hidupnya dan menjadi seseorang yang berarti..

Naskah Percakapan

Tim Termbehek-mbehek : Pagi, bisakah kami menjumpai saudara melata wito, ibu ?
(Di depan rumah,berbicara dengan Ibu melata wito)
Ibu : Bisa, melata wito ada tamu…capat kaluarrrrrrrrrrrrrrr !!!!
melata Wito : Ohh..qta ada ba uni…suruh maso jo pa dorang,,!!!

Dengan berbagai peralatan peliputan di bawah pengkordiniran Dean Kartolo sang sutradara sekaligus pembimbing cinta sejati bagi seluruh umat manusia yang ada diseluruh dunia, memasuki rumah dengan begitu tegang…

Tim Termbehek-mbehek : Pagi sudara, salam cinta..dengan ini kami proklamirkan
anda sebagai salah satu korban kenyataan dari hidup yang
tak adil..kami ingin menyelamatkan anda, izinkan kami
untuk bisa melakukannya…???
(dengan gaya membungkuk sang dean kartolo, meminta!! )
melata Wito : Saya tidak tertarik,,!!!
Tim Termbehek-mbehek : Setiap hal ada manfaatnya, setiap manfaat membawa hidup
menjadi lebih baik,..Tolong jangan keraskan hati
anda,,ayo, mari bergandengan tangan menuju perubahan
yang lebih baik,,“Teruskanlah, lebih cepat lebih baik,
menuju melata Wito baru”
melata Wito : TIDAK TERTARIK !!!
(berteriak marah, mengepalkan tanganya ke arah Dean Kartolo)
Tim Termbehek-mbehek : Baiklah kalau begitu,,kami tidak akan memaksa, tapi ingat
DENGAN MENGIKUTI PROGRAM ACARA KAMI, ANDA AKAN MENJADI
LEBIH MANUSIAWI DAN TAMPAK SEPERTI BINTANG PUJAAN ANDA
“COy Tampan”
melata Wito : Ohhh,,benarkah itu…aku akan seperti dia….????????
Tim Termbehek-mbehek : Yap…Anda akan seperti dia…


Naskah Adegan

Hari itu juga, sang melata Wito berkata ‘ya’ untuk menjadi peserta yang akan dirubah hidupnya oleh Termbehek-Mbehek.

Hari I : Curhat,,.berkenalan lebih jauh dan saling sharing masalah
Hari 2 : Setelah mengetahui masalah sang melata Wito, para kru langsung menuju
kediaman sang actor COy tampan, untuk membongkar rahasia ketampanannya.
Hari 3 : Setelah melalui hari yang sulit, seperti : dikejar anjing kampung gila,
ditabrak ojek serta melata Wito ditangkap satpam yang berjaga dikediaman
rumah sang aktor, karena tak tahan lagi untuk menyapa sang aktor tampan
saat menuju mobil pribadinya. Satu persatu rahasia sang aktor mulai
terungkap,..
Hari 4 : Dengan hasil intelenjensi 007, Tim Termbehek-mbehek mendapati rahasia
ketampanan actor COy tampan, seperti berikut :

a.Mandi 3 kali sehari
b.Berolahraga yang cukup
c.Beristirahat yang cukup
d.Makan teratur
e.Memakai shampo dan sabun serta menggosok gigi saat mandi
f.Memakai bedak, deodorant, minyak wangi, krim perawat wajah dan tubuh.

Hari 5 : Setelah berhasil membongkar rahasia ketampanan COy tampan, maka sang
melata Wito langsung dipermak sedemikian rupa dengan tambahan alat
pertukangan (selain alat kosmetika dan perawatan tubuh) seperti : Obeng
untuk mengguliti jerawat-jerawat dimuka, Tang untuk mempertinggi hidung,
Gergaji, untuk memotong bagian bibir yang dower, plus Kertas pasir untuk
menghaluskan muka.
Hari 8 : Sebuah perubahan terjadi.. sang melata Wito berubah menjelma menjadi
lelaki tampan..sebuah ketidakadilan yang dibayar dalam waktu hampir satu
minggu oleh Tim Termbehek-mbehek, di bawah sutradara Dean Kartolo.
Walhasil, sang melata Wito menjadi orang yang tak betah di rumah, slalu
saja punya alasan untuk keluar demi adu tampang..Bahkan, demi
penghargaannya kepada Tim Termbehek-mbehek, dia memberikan award, yang
merupakan penghargaan pertama untuk acara realita show di Indonesia.

Sabtu, 04 Juli 2009

MENGENAI JARI TANGAN "sejarah jari tangan bengkok dan jari tangan pendek" (Bagian I)

Sejarah jari tangan, adalah sejarah penciptaan dan penggunan akan sebuah organ tubuh yang pada akhirnya disebut ;
J A R I – J A R I T A N G A N .

Pada awalnya, tangan hanyalah organ tubuh sebatas bahu, memanjang sebatas paha, tanpa jari-jari sebagai bentuk akhir tangan manusia saat ini. Berbeda dengan kaki, mata, telinga, semisalnya kaki dengan jari-jarinya, berjalan, menendang. Mata, dengan bulu mata plus bola mata untuk melihat. Telinga dengan gendang telinga untuk mendengar.

Tangan sebagai salah satu organ penting manusia, hanya memiliki lengan dan anak lengan yang memanjang dengan tulang sebagai penyanggahnya, tanpa jari-jari, seperti yang ada saat ini. Hal itu, mengakibatkan ketegangan dan perang antara organ-organ di dalam tubuh manusia. Sehingga, tubuh manusia menjadi tak stabil, baik secara fungsi maupun strukturnya. Kejadian ini, disebut untuk pertama kali ‘mati gaya’, lalu mendapat penamaan dalam perjalanan sejarah tubuh manusia, seperti mati gerak, mati badan, mati rasa, sampai pada penamaan kerennya ‘stroke atau perlamen’.
Oleh karena ketidakstabilan dalam tubuh berdasarkan struktur dan fungsi tangan yang tidak lengkap, maka dengan penuh keibaan dan rasa penasaran akan seperti apa jadinya, tangan diberi jari-jari oleh kaki, berdasarkan permintaan manusia, sang empunya organ-organ tubuh.

Beberapa data sejarah dunia mengenai jari-jari tangan :
(1).Jari-jari, kata si pepeng di acara kuis terkenal di RCTI awal tahun 90an.
(2).Ikon dua jari tangan : yellow pages, salah satu perusahan telekomunikasi.
(3).Jari tangan bengkok, empunya Prof.Witho Bangsat Abadi.
(4).Jari Pendek, dengan pemilik Si Kecil yang Tampan.



ANAK KEMBAR TAK MIRIP SAMA SEKALI
Dua puluh tujuh tahun yang lalu, lahirlah dua orang anak kembar tak mirip sama sekali. Kejadian pertama kali di dunia, tapi sayang tak ada wartawan, orang-orang, kamera digital, handycam, handphone dengan kamera 3 megapixel, bahkan bidan pun tak ada..yang ada hanya perempuan yang melahirkan disebut betina dan lelaki yang disebut pejantan.

Proses kelahiran yang memakan waktu 24 jam, sayang pada waktu itu belum ada webcam, kalaupun ada alat itu tak akan dipakai untuk menyiarkan proses kelahiran yang heboh di internet nan dahsyat di rcti..tidak..alat itu akan dipakai sebagai alat pelempar bagi para orang-orang ataupun para paparazzi yang datang ingin melihat, meliput kejadian kelahiran bayi imut, tampan, kembar tak mirip sama sekali. Baik, betina maupun pejantan telah berihktiar, tak akan ada orang yang tau, tak ada cerita, tak ada peristiwa yang akan dikenang selama bumi belum hancur, mengenai moment kelahiran ini. Mereka berdua hanya ingin menikmati, bersakit-sakit dan gembira sendiri.

Walaupun, bintang kejora cap bintang toejoeh menjadi penanda akan datangnya hari kelahiran, dan para prajurit di medan perang menghentikan baku bunuh, baku tikang, baku gulat, baku bom, baku tembak, baku hujat ataupun BAKU PRANG, selama setahun, setelah wahyu diberitahukan oleh sang nabi banto, Hanskun Libertikamus Masoso, dengan nickname hingsz, 2 tahun sebelum kelahiran itu akan berlangsung.
Seperti biasanya, sang nabi Hanskun berkomat-kamit mengucap sebuah bahasa yang tak dimengerti oleh orang-orang saat itu, ‘itu sabda dari TUHAN’, katanya sinis,.lalu, mengartikan itu sebagai sabda akan kelahiran anak kembar tak mirip sama sekali.
Dengan menarik nafas dalam-dalam, membuangnya perlahan-lahan, atau dalam keadaan siulan, sang nabi berkata pelan : ‘carilah anak kembar itu, sebab mereka berdua adalah TUHANmu yang baru’.

DUNIA ANTAH BERANTAH
Setelah 10 tahun revolusi besar-besaran yang terjadi di dunia Antah Berantah, saat ketidaktatoran yang dipertuan agungkan Presiden sejagat Leo si raja hutan, dengan sistem pemerintahan depan bisa belakang bisa, yang memerintah dunia Antah Berantah selama 33 tahun, melahirkan utang luar dunia melalui ikatan kontrak pemberdayaan tai minya dengan LUPA (Lembaga Utang Piutang Antariksa). Jumlah yang tak dapat dikalkulasi lagi oleh kalkulator dan mesin penghitung dunia Antah Berantah ini, dienskripsi ke dalam bahasa digital Alien oleh Rio Jenaka di bawah lembaga kesatuan aksi mahasiswa prihatin hutang se-dunia pada tahun 1998, menghasilkan sebuah angka fantastis dari hutang dunia yang sulit dilupakan dalam sejarah, terhitung ‘666’.

Sesungguhnya, tak ada hal yang perlu direvolusi dari masa pemerintahan yang dipertuan agungkan Presiden sejagat Leo si raja hutan. Rakyat dunia Antah Berantah hidup dalam kekenyangan dengan sumber makanan dari hutan yang bergizi tinggi, kemakmuran yang melimpah dari pertumbuhan ekonomi dengan susu dankau, tercatat :
• 1965-1970 = 50%
• 1970-1975 = 75%
• 1975-1980 = 100%
(Studi Ekonomi Badan Ekonomi Dunia Antah Berantah, 1990)

Di tunjang oleh situasi dalam dunia yang aman, tak ada tingkat kriminalitas, setidaknya 22 tahun masa pemerintahan yang dipertuan agungkan Presiden sejagat Leo si raja hutan. Hal ini, dilaporkan oleh Media Pengawas Kekerasan Dunia Antah Berantah, sebagai laporan tahun 1995, dengan presentasi ;
• 0% = Pembunuhan antara manusia dengan manusia
• 15% = Pembunuhan binatang/hewan oleh manusia
• 0% = Pencurian
• 0% = Perkosaan terhadap lawan jenis
• 24% = Perkosaan terhadap sesama jenis
• 0% = Korupsi
(Media Pengawas Kekerasan Dunia Antah Berantah , 1995)

Dengan catatan di atas tadi memperlihatkan betapa makmur, nyaman, dan tak ada ketimpangan dalam kurun waktu antara tahun 1965 sampai pertengahan tahun 1980. Pada tahun 1987 saat ikatan kerjasama dengan LUPA (Lembaga Utang Piutang Antariksa) pada sektor pengelolahan tai minya mendatangkan kehancuran ekonomi dan ketidakstabilan kemanan dalam negeri, lewat peristiwa PERMESTAIM (Perintah Mesum Tai Minya) yang dicetuskan oleh manusia serba-serbi, bernama AfganGanas
(Bersambung..,)

NYAMUK YANG DIMULIAKAN

KABAR HARI INI : SEEKOR NYAMUK DITEMBAK OLEH POLISI LALU-LINTAS
Penembakan terjadi disebabkan oleh sebuah kecelakaan yang dimulai saat seorang anak menyeberang jalan dan disambut oleh laju motor dari arah selatan. Peran tokoh pahlawan diambil oleh seEkor nyamuk yang terpaksa menyerang pengendara motor pada bagian telinga yang tak dilindungi oleh helm, dengan maksud membuat ia jatuh sebelum menabrak anak kecil itu.
Seorang polisi yang berdiri tidak jauh dari tempat peristiwa itu. Membunyikan sulingnya mencoba mengendalikan situasi dengan bunyi melengking yang panjang. Berlari, mencabut pistolnya dan,…Pang,…pang,…

RIWAYAT HIDUP NYAMUK “YANG DIMULIAKAN’
Namaku NYAMUK, aku tinggal dimana saja. Pada setiap tempat yang aku rasa nyaman untuk berdiam serta sayap terasa berat untuk dikepak. Asalkan sudah kuisap darah, hidupku berlanjut lagi. Sejarah hidupku sebelum aku ditembak oleh polisi bodoh itu, adalah sangat beruntung. Dulu aku tinggal dirumah presiden. Terhitung saat akhir pemerintahan soeharto, aku mulai berdiam menempati rumah dinas kepresidenan. Mulai dari soeharto, anak-anaknya, kabinetnya, kerabatnya, kaki tangannya sudah pernah ku-hisap darahnya. Kemudian presiden setelah soeharto, mulai dari habibie, megawati, gus dur, dan sekarang sby. Hah…hahh, aku memang nyamuk penghisap darah presiden. Dan aku punya nama panggilan diantara kaumku, ‘yang dimuliakan’ itu nama panggilanku. Aku dihormati, disanjung bak pemilik negara ini cuma karna, darah dalam tubuhku sama seperti darah orang-orang nomor satu negeri ini. Memang ada beberapa nyamuk yang iri padaku, mereka mencoba membunuhku dengan mengajak duel ala nyamuk (duel ini berlangsung dihadapan kaum tetua adat turunan asli nyamuk Indonesia. Duelnya adalah sama seperti pertarungan di film Gladiator yang dibintangi oleh Russel Crowe. Siapa dapat mengalahkan lawannya sampai habis, dialah yang juara) Pasti, akulah pemenangnya. Aku mengalahkan mereka hanya dalam beberapa pukulan saja. Dan setelah itu, para tetua adat memberikan restu dan berkat atas kemenanganku. Kala sby setahun memerintah negara ini, aku berkenalan dengan seorang nyamuk perempuan. Woiii, cantik dan anggun. Aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, sama seperti sinetron-sinetron yang ada di tv. Mungkin karena aku ini nyamuk beruntung, cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Nyamuk perempuan itu membalas cintaku dengan sebuah cerita mengenai keberanian nenek moyangnya dulu, kala mereka berperang mengantikan nyamuk lelaki pada garis depan pertempuran melawan invansi bangsa lalat. Oleh sebab itu ia mempunyai impian mencari pasangan nyamuk yang berani dan berjiwa ksatria. Agar kelak nanti anak-anak yang ia lahirkan akan menjadi ksatria nyamuk yang gagah dan berani. Jadi saat ia bertemu denganku dan mendengar cerita mengenai diriku dari nyamuk-nyamuk yang lain, dan langsung menanyakannya padaku apakah benar kejadiannya seperti itu, ia langsung jatuh hati padaku dan berkata aku mau menjadi pendampingmu wahai ksatria yang termuliakan.

Kami berdua mengadakan perkawinan dihadapan tetua adat nyamuk Indonesia. Dan, acara perkawinan kami berdua dihadiri oleh berbagai nyamuk yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Mereka memberi restu, mereka mengucapkan selamat, mereka membuat ribut loteng kamar presiden sby. Hingga, aku menjadi takut karna presiden itu tak dapat tidur, putar kiri putar kanan karena suara dari acara perkawinan kami tak dapat dihilangkan dengan bantal yang ditutup pada telinganya. Tetapi karena petunjuk salah satu tetua adat yang mengatakan lebih baik memindahkan acara perkawinan di luar rumah alias ditaman saja dan menjadikan itu pesta taman, maka aku tak khawatir lagi dan presiden itu bisa tidur nyenyak walaupun hanya tersisa dua jam lagi ia dan istrinya bisa beristirahat, itu jam empat kami memindahkan acara perkawinannya. Beberapa jam setelah pesta usai, saat ku terbangun, saat istri menyapa slamat pagi, dan berkata ‘aku sayang kamu papa‘ , aku langsung bergegas melihat keadaan loteng. Sungguh luar biasa, berserakan piring dan gelas kotor yang luar biasa banyaknya, nyamuk-nyamuk mabok yang luar biasa jumlahnya (tergeletak dengan ngorok melebihi dua tumpukan paduan suara), lalu sampah yang berserakan baik kering maupun basah. Gila,,,

Pesta perkawinan kami mengakhiri masa tinggalku di loteng kamar presiden dan pindah ke Manado. Jam sepuluh pagi waktu Indonesia barat, loteng itu difogging langsung atas perintah presiden.

Aku memulai perjalananku dari balik sofa pada ruangan kantor pengelolah mall. Beterbangan mencari darah. Sial, orang-orang ini lagi. Aku bosan dengan darah mereka. Banyak kolesterolnya. Maka, dengan muka cemberut aku terus terbang, kali ini kucoba mencari di luar mall ini saja. Mungkin orang-orang lebih bervariasi diluar, bukan-kah pemandangan di luar membawa kesejukan dan pengalaman baru,,, Benar, banyak manusianya, tingggi, pendek, sedang, tampan, cantik, bisae , modis, sexy, bahenol, sipit, arab, indo dan seterusnya hingga aku bingung mau memilih yang mana ??????,,,,.
Terus beterbangan, mata sigap ke kiri, kanan, muka, atas, bawah. Cuma bertemu keramaian yang mengantar aku terbang lebih jauh menuju ke pos polisi. Saat itu, situasi jalan padat. Pada arah jam tiga, sepeda motor melaju kencang. Dengan panca inderaku aku merasa bahaya datang bersama laju motor tersebut. Tak salah dengan inderaku. Ada seorang bocah yang menyeberang jalan. Mungkin dalam hitungan detik bocah itu pasti tertabrak. Maka, dengan kecepatan penuh pula aku menyerudutkan moncong panjangku ke arah telinga pengendara motor. Tiga kali menyerudut, dan dia jatuh terpental dari atas motor. YAP…berhasil aku menjatuhkannya, aku bisa menghisap darahnya. Tapi sayang aku tak bisa menghindar dari laju peluru pistol itu.

SEBUAH PEMBUNUHAN
Pada pos parkir di depan jalan masuk area mega mall, tiga orang polisi sedang mengawasi arus lalu-lintas. Di selingi percakapan ringan, diantara mereka sesekali berdiri di tengah jalan untuk mengatur gerak kendaraan jika kemacetan mulai terjadi.
Tepat jam 12 siang, saat matahari menudungi keseluruhan bentuk, disertai kemacetan hasil bualan pemerintah mengenai infrastruktur kota pariwisata 2010, seorang pengendara sepeda motor memacu kecepatan pada 99,9 KM. Bunyi mesin meraung berujung pada knalpot terdengar pada radius 100 meter. Salah satu polisi dengan insting berburu uang tilang cepat mengambil tempat yang strategis untuk mencegat motor dan pengendaranya. Seperti liukan seekor ular jantan, pengendara motor itu melaju terus meninggalkan asap dan caci maki sebagai sumbangan untuk polusi dan polisi. Terus melaju sampai terjatuh, lalu menghantarkan kematiaan pada sang nyamuk. SUNGGUH BEJAT,…

Mobil terhenti lebih lama. Orang-orang berlarian di trotoar jalan. Klakson berbunyi bertautan, lebih banyak dari bunyi yang terdengar tadi. Sebuah peristiwa dan benar telah terjadi saat penghujung tahun 2007.

PAHLAWAN YANG SESUNGGUHNYA PAHLAWAN
“ Saudara-saudara yang terhormat ; kematian adalah takdir yang kita manusia tak bisa elakkan. Kematian adalah seribu wajah bahkan lebih yang mendatangi kita. Kita mengenal kematian itu, namun kita tak bisa mengindarinya.
Inilah yang dialami oleh kekasih kita, NYAMUK. Dia mati hanya untuk menyelamatkan seorang anak kecil dari tabrakan maut sebuah motor. Sikap dan tekad yang patut dipuji. Sebuah kematian yang sangat berarti di abad ini. Ingat hari ini kita melepaskannya kembali pada permulaan, bukan akhir. AMIN “
(Kata-kata renungan pada pemakaman jenazah nyamuk)

Badan terbelah dua, sayap sebelah kanan hancur serta tidak dapat dikenali jenis dari nyamuk yang tertembak tersebut termuat pada hasil otopsi yang dilakukan oleh tim medis. Jazadnya dimasukan ke dalam tabung pendingin untuk menunggu keputusan lanjut dari kepolisian. Menjelang malam empat nyamuk yang terlatih dalam berperang melakukan pembobolan tabung penyimpan jazad nyamuk ‘yang dimuliakan’ untuk dilarikan ke tempat pemakaman. Dengan menggunakan cairan mereka berempat menyemprot kaca yang menjadi penutup tabung tersebut. Dalam hitungan ke tujuh kaca itu pecah. Dengan kecepatan serta kegesitan, ke empat nyamuk itu mengambil dan membawa jazad nyamuk ‘yang dimuliakan’ itu. Petugas keamanan segera berlari masuk ke dalam labotorium, ketika terdengar bunyi kaca yang pecah dari tabung penyimpan jazad. Menatap tabung kosong dan hamburan kaca tersebut menambah deretan cerita horor setan penghuni labotorium.

Jenazah nyamuk ‘yang dimuliakan’ disemayamkan di taman kesatuan pahlawan nyamuk. Di hadiri oleh seluruh nyamuk yang ada di dunia , termasuk para nyamuk yang pernah dikalahkan oleh nyamuk ‘yang dimuliakan’ dalam duel ala nyamuk. Bagi mereka tidak ada lagi permusuhan atau ejekan, hanya linangan air mata dan janji menggencarkan penularan demam berdarah bagi manusia. Terutama polisi dan pengendara motor yang mengakibatkan kematian bagi nyamuk ‘yang dimuliakan’. Istri dari nyamuk ‘yang dimuliakan’ terdiam kaku, tak mengeluarkan air mata, tak mengucapkan sepatah kata. Hanya menatap langit mendung dan kemudian bertanya sendiri, apa maksud dari kalimat terakhir ; Ingat hari ini kita melepaskannya kembali pada permulaan, bukan akhir.

AKU INGIN MENJADI BURUNG



Pada suatu pagi yang biasa sekitar jam enam, pak presiden keluar dari rumah. Tanpa pengawalan militer, tanpa mobil mewah plat merah, tanpa didampingi sang istri dan hanya selembaran kertas yang bertuliskan “aku menjadi burung di pagi ini ” diberikannya kepada petugas yang berjaga di depan rumah kediaman sang presiden.

Berjalan menelusuri trotoar dengan tangan kanan memegang payung dan langka kaki yang disertai siulan, sang presiden menggambarkan dirinya sebagai burung yang berterbangan dan bernyanyi di pagi hari yang cerah.

Baginya, adalah sebuah keharusan untuk menjadi burung pada pagi ini. ‘Siapa yang menciptakan burung? Siapa yang melarang aku menjadi burung?” gumannya pelan… lalu berlari kecil sambil merentangkan tangan, memiringkan tubuh ke kiri dan kanan… aku adalah burung di pagi ini.. aku adalah burung di pagi ini.. bersiul dan bersiul…

Lewat jam tujuh pagi, pada sebuah warung kopi di antara pusat perbelanjaan duduk seorang lelaki tua. Serius membaca koran dan mengepulkan asap putih dari rokok kretek yang dihisapnya sambil menghirup kopi panas dengan mimik bertanya apakah kopi ini senikmat kemarin ?

Hanya selang beberapa menit Presiden melewati warung kopi itu. “Demi Tuhan, hentikan semua ini, kalian biadab..” tiba-tiba lelaki tua itu bersuara lantang… semua orang yang ada di situ terkejut, termasuk Presiden yang menghentikan langkah kakinya dan memandang tanya ke arah lelaki tua itu. Oh.. ini SUBVERSIF . kata lelaki tua itu lagi.. Subversif..Subversif.. sambil Presiden melangkah pelan mendekati lelaki tua itu. Apa yang Subversif… Tanya Presiden.. Militer.. Militer subversif, jawabnya serius memandang foto para demonstran yang terpapar besar di halaman depan koran yang dibacanya itu.

“ ini tak adil, senjata melawan mikrofon, panflet melawan pentungan, tak adil..tak adil.. bagaimana kau setuju denganku?” tanya lelaki tua itu masih tanpa menoleh kepada Presiden yang berdiri di belakang kursi menatap tajam foto demonstrasi..
“ ya, tak adil. Harusnya ada UU yang mengijinkan para demonstran juga menggunakan senjata yang sama seperti para aparat militer itu” jawab presiden…
“kau gila..memang gila.. itu sama dengan menganjurkan perang… memang bodoh…” lelaki tua itu menyelingi umpatannya dengan meminum kopinya lagi masih tanpa memandang ke arah presiden…
“ya, aku mungkin bodoh tapi sebernanya maksudku adalah daripada mereka, bersitegang, berkonfrontasi dan ujungnya perang, lebih baik mereka menjadi burung sama seperti aku di pagi ini…”
“apa, kau sudah sinting ya..” bentak lelaki tua itu, berdiri dan membalikkan badannya ke arah presiden. “Tak pernah ada burung di sini. Di sini yang ada hanya ketidakadilan. Pemerintah tak adil. Militer tak adil dan Mahasiswa ikut-ikutan jadi tidak adil. Maka seluruh orang bersikap tak adil. Ya,, buktinya kau tak adil saat ini dengan mengatakan lelucon yang paling menggelikan yang belum pernah aku dengar. -Menjadi Burung- , apakah itu solusi dari ketidakadilan ini… kau gila..”
“Ya, Cuma itu.. aku tak bisa memberikan solusi yang lain.. sebab, jika aku menyuruh mereka menjadi babi tentu mereka akan menolak mentah-mentah dan jika aku menyuruh mereka menjadi udang tentu mereka akan melemparku dengan batu bertubi-tubi.. jadi ada baiknya mereka menjadi burung saja, sama seperti diriku saat ini. Agar mereka tak usah bentrok, tak usah bersitegang, hanya saja terbang dan bernyanyi setiap pagi dengan suara merdu…… hahh… itu sangat menyenangkan.. aku tak dapat membayangkannya…” kata presiden dengan senyum kecil dibibirnya lalu berjalan keluar dari warung kopi itu ..
“kau sakit… kau sakit… ihhh.. sakit jiwa“ kata lelaki tua itu dengan gaya mengejek kepada presiden”
“Pak L, kau tahu siapa yang baru kau ejek itu..” tegur perempuan pemilik warung kopi itu..”
“Ya saya tahu.. itu orang gila.. tepatnya burung gila..”
“Kau yang gila pak L ,.. itu Presiden kita. Masa kau tidak mengenalnya. Otakmu miring pak L..”
“Kau yang miring.. aku hanya tahu dan kenal satu presiden selama hidupku.. dia orang pemberani, jujur, bertanggung-jawab bagi rakyatnya dan menjadi suri teladan bagi masyarakatnya…”
“Siapa itu ?”
“Cristian Lasut.. jawabnya dengan mantap..
Ini bayarannya…pagiku hilang hari ini.. aku mau pergi…”
“Dasar pembual... ucap pelayan perempuan itu."

Pada sebuah pasar kecil di samping gank jalan Sam Ratulangi.. nampak dua bocah sedang bermain bola.. Hanya beberapa meter dari situ Presiden terlihat sedang membeli dua kantong permen besar pada warung kecil di bibir jalan lorong itu.. setelah itu dia pergi mendekati dua bocah yang sedang menirukan gaya Ronaldinho waktu menggocek bola.. lalu menyapa :
Selamat pagi anak-anak. apakah kalian mau permen.. dua bocah itu terpaku diam menatap tanya dan ragu… aku akan memberikan ini kepada kalian berdua namun, kalian berdua harus bermain burung-burungan denganku. bagaimana ? …tanya Presiden.
“Apakah kita akan bermain di sini atau di tempat lain ? Tanya anak lelaki yang satu ? kalau kita bermain di tempat yang lain, saya tidak mau .. tambah anak itu lagi..”
“aku juga.. sela anak kecil yang satu lagi”
“Oh.. kita bermain saja di sini, di lorong ini.. ujar Presiden”
“Pak, kau kan sudah besar, kenapa masih mau bermain burung-burungan ?”
“Hah..hah.. aku bukan orang besar, tapi aku ini burung. Aku burung di pagi ini … jawab Presiden..”
“Ok.. sudah jangan banyak tanya lagi.. aku sudah tak sabar lagi ingin bermain.. Begini, aku dan kalian menjadi burung kecil sama seperti yang kalian biasa lihat. Aku, kau dan dia sama-sama berlari menyusuri lorong ini dengan badan agak membungkuk, merentangkan tangan seperti ini… dan ingat, kita bertiga harus menyanyikan lagu aku adalah burung di pagi ini”
“ Aku adalah burung di pagi ini
Aku adalah burung yang bernyanyi
La…la...li...li...ihg...ihg…
Aku adalah burung kecil yang terbang
Menyanyikan lagu selamat pagi
Maukah kalian mendengarkanku… (3 kali) “
“ Ok.. kalian siap.. ikuti saja kata-kataku kalau kalian lupa lirik tadi. Siap.. ayo kita mulai.. (dengan tertawa kecil Presiden langsung berlari kecil sambil kedua anak itu mengikutinya dari belakang).”

8 . 42 Pagi
……………………………………..
“It’s ME. Ronald, hai…”
“Why… darling?”
“Sy, aku ingin mengajakmu ke taman kota pagi ini, bagaimana ?
ehm…boleh. Jam berapa ?”
“Setengah jam lagi. Apa kau ingin aku menjemputmu ?”
“Tidak usah nal… kau tunggu saja di sana…”
“Ok… aku tunggu kau ditempat biasa… See you darling…”
“See yu…”

Hanya lewat 2 menit saja dari jam 9.12 pagi, Ronald dan Lusi menepati pertemuan mereka di taman kota, tepat pada apitan dua pohon beringin duduk mesra pada bangku kayu lalu memulai cerita mengenai cinta dan cinta diantara mereka.

“Aku ingin cepat mengawinimu Lusy,..
“Apa betul kalau kita berdua kawin engkau masih mau mengajakku ke taman ini, menikmati segarnya udara, lalu pemandangan hijau taman ini, dan ,,bermesraan seperti saat-saat ini?”
“Pasti.. asal taman ini masih ada, masih segar dan rumputnya tetap hijau”
“Kalau kita berdua kawin dan mempunyai anak maukah kau mengajak anak kita bermain disini seperti anak-anak itu ? (menunjuk ke arah Presiden dan dua anak kecil yang sementara bermain burung-burungan)”
“Itu pasti… !” ujar Ronald dengan penuh keyakinan
“Ok… skarang maukah kau bermain burung-burungan denganku seperti orang tua dan anak-anak kecil itu ?”
“Di sini ?”
“Ya… kenapa kau malu ?”
“ehm.. sebernanya… aku tidak malu tapi apa kalau aku dan kau bemain burung-burungan, apakah kau ingin kawin denganku ?”
“Kalau kita berdua bermain burung-burungan, kau menjadi merpati jantan aku menjadi merpati betina, dan baru itu kau bisa kawini aku… hahhh, hahh,,hehh ( tertawa panjang dengan arahan mata yang tak pernah lepas pada presiden dan dua anak kecil yang sedang bermain burung-burungan)”
“Lus,, lihat aku .. aku serius kali ini .. (memegang dagu Lusi dan mengarahkan ke mukanya)”
“Bukankah kau dari tadi serius. Meminta aku kawin denganmu…?”
“Ya.. pasti.. dan aku sangat serius. Dan itu bukan kawin seperti caramu.. Tapi kawin sah. Ok… !”
“(Lusi Memandang serius pada Ronald) Apakah sepasang burung merpati kawin bohong-bohongan ? hah … atau mereka hanya sekedar kawin sesaat ?”
“Cukup. Lus.. apa maksudmu dengan semua ini ? kalau kau belum suka kawin, bilang saja !!!”

Lusi tiba-tiba berdiri dan melangkah ke arah presiden dan dua anak kecil yang sedang bermain tanpa memandang atau mengucap satu kata apapun kepada Ronald. Hanya tangan kirinya diayunkan ke belakang menandai akhir pengejaran Ronald. Melangkah mantap dan tak lama kemudian ia bermain burung-burungan bersama presiden dan dua anak kecil itu.

12 . 00 .Siang
Presiden tidak menghadiri rapat kabinetnya. Pada pertengahan hari, hanya gerak atas-bawah mulut yang menanya di mana ? tak tahu pasti rana sang presiden. Ketika lewat jam 12 siang, juru bicara presiden berkata “presiden telah menjadi burung tadi pagi”. Ronald dan Lusi tak jadi kawin setelah bertunangan selama 1 setengah tahun. Dan Pak L kembali ke rumahnya dengan ingatan aku bertemu burung gila pagi ini...